CNN.com

Thursday, August 16, 2012

tentang saya, pribadi saya

saya Chicca Naftalia, anak pertama dari dua bersaudara.. tapi entah kenapa saya seorang yang manja dan cengeng.. saya mulai berpacaran dengan seorang yang bernama Gilang/Nuel (nama lengkap dirahasiakan) dan itu membuat saya gembira sekali. Namun karena saya adalah orang yang polos, saya jadi orang yang mudah sekali percaya dan sayang pada dia, padahal itu masih cinta monyet lho.. ketika putus, saya jadi terpukul sekali, bahkan hingga tidak naik kelas.. bahkan dia berpacaran dengan sahabat saya berinisial L, saya semakin terpukul.. saya kemudian menjadi seorang yang tomboy dan cuek sekali, sifat cengeng itu sempat hilang.. pretended that i am a strong girl.. kemudian saya menjadi seorang yang overact, mulai meniru-niru tingkah orang di sekitar saya, terutama teman-teman terdekat saya.. saya mencampuradukan tingkah-tingkah mereka yang menurut saya menarik dan  menjadikan itu tingkah saya.. kemudian  saya menjadi seorang yang semakin overact ketika saya sudah mulai menyukai seseorang kembali, orang itu bernama Ryan AS.. berusaha menjadi sahabatnya, seorang pelacur (pelayan curhat) untuknya.. berkali-kali menjadi cupid untuknya, tetap cinta saya bertepuk sebelah tangan saat itu.. sembari itu, saya mulai bersahabat dengan seseorang bernama KMK.. cerita mengenai K sudah saya sering sebutkan dan ceritakan di post saya sebelumnya.. namun satu hal yang saya perlu jelaskan di sini, setelah penantian panjangn mendapatkan pendamping (pacar), akhirnya saya mulai berpacaran dengan K sekitar 1 tahun 1 bulan lebih 9 hari.. selama saya berpacaran dengannya, saya berekspetasi sangat tinggi akan keberhasilan hubungan saya dengannya. setelah kandas, saya merasa terpuruk, terbenamlah pemikiran di otak saya kalau saya bukan seorang pendamping yang baik, saya seorang yang gagal, saya kembali menjadi seorang yang amat sangat kesepian.. meskipun saat itu saya terlihat tegar tapi tiap 2 malam sekali, saya menangisi kandasnya hubungan kami.. saya menangisi, banyak hal yang saya rasa saya sudah korbankan, dari perasaan hingga waktu.. waktu yang telah banyak saya berikan untuknya, pemikiran dan hati saya yang sudah diberikan padanya, ekspetasi saya akan hubungan saya, perasaan saya yang akibat sempat tidak diakui sebagai pacar-mengalah untuk hanya diakui TTM dan menonton pertandingan karatenya dari jauh (jujur, bagian ini yang paling sakit), kemudian dy yang semakin tidak ada waktu untuk saya.. saya rasa saya cukup mengalah, tapi mungkin saya yang terlalu lebay (berlebihan) sehingga hal yang sebenarnya bukan pengorbanan malah saya sebut sebagai pengorbanan.. bahkan mungkin saking lebaynya (berlebihan) saya, saat ini saya trauma.. setelah 3 bulan putus dari seorang K, saya memulai hubungan baru dengan seorang berinisila EP.. si E berbeda tipikal sekali dengan K, namun makin ke sini, kronologis hubungan kami makin mirip dengan hubungan saya dengan K.. saat ini hubungan saya dengan  sedang jalan menuju 3 bulan, tapi E sering sekali memanggil saya dengan "calon istriku yang manis" yang membuat dalam hati saya amat senang, tapi di sisi lain, saya merasa takut dy hanya kata-kata yang dy ucapkan sesaat karena rasa cintanya yang masih menggebu-gebu karena hubungan kami masih di awal cerita.. dulu saat saya masih dengan K, dy pun sering mengucapkan kalau saya calon istri/pendamping hidupnya, kami bahkan mengucapkan janji tidak akan putus, akan berusaha untuk tetap menjalankan hubungan tanpa menyerah.. K bilang dy tidak ragu untuk menjalani masa depan dengan saya, namun saat putus dy bilang dy ragu untuk menjalani masa depan dengan saya karena banyak alasan pribadi yang muncul.. saya jadi trauma hal itu akan terjadi pada hubungan saya dengan E.. jujur saya amat sangat ketakutan sekali saat ini.. saya menyayangi E, tapi saya takut, kalau dedikasi saya, rasa sayang saya padanya, dan ekspetasi saya terhadap hubungan saya dengan E means nothing nantinya seperti pada hubungan saya dengan K..


apa seharusnya saya menjadi seorang perawan tua yang mengadopsi anak-anak yatim-piatu?


sincerely,


Chicca Naftalia